Contoh Pasif: Kelebihan dan Kekurangan

Sobat Gonel, Apa Itu Contoh Pasif?

Sebelum membahas kelebihan dan kekurangan dari contoh pasif, mari kita terlebih dahulu memahami apa yang dimaksud dengan contoh pasif. Contoh pasif adalah sebuah kalimat yang memiliki kata kerja bentuk lampau atau bentuk ketiga dari suatu kata kerja, dan subjek kalimatnya bukanlah pelaku dari kata kerja tersebut. Sebagai contoh: “Buku itu telah dibaca oleh saya”.

Dalam kalimat tersebut, “telah dibaca” merupakan bentuk pasif dari kata kerja “membaca”, dan subjek atau pelaku dari kata kerja tersebut bukanlah “saya”, melainkan “buku”.

Dalam bahasa Indonesia, kita sering menggunakan contoh pasif dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan. Namun, apakah contoh pasif selalu baik digunakan? Mari simak penjelasan berikut ini.

Kelebihan dari Contoh Pasif

1. Menonjolkan objek yang diinginkan

Contoh pasif dapat digunakan untuk menonjolkan objek yang ingin disampaikan. Sebagai contoh, “Pameran seni sudah diselenggarakan” lebih menonjolkan “pameran seni” daripada pelakunya.

Thumb UpSource: bing.com

2. Meminimalkan kesalahan

Dalam beberapa kasus, contoh pasif dapat membantu untuk meminimalkan kesalahan dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh, “Kupon undian telah hilang” lebih aman digunakan daripada “Saya telah kehilangan kupon undian”.

Thumb UpSource: bing.com

3. Menekankan hasil daripada pelaku

Contoh pasif dapat membantu untuk menekankan hasil daripada pelakunya. Sebagai contoh, “Tingkat keberhasilan sudah dicapai” lebih menekankan pada hasil daripada pelakunya.

Thumb UpSource: bing.com

4. Menambah kebijakan formal

Contoh pasif sering digunakan di dalam konteks formal, seperti surat lamaran kerja atau dokumen resmi lainnya. Penggunaan contoh pasif dapat memberikan kesan kebijakan formal dalam dokumen tersebut.

Thumb UpSource: bing.com

5. Menambah variasi kalimat

Penggunaan contoh pasif dapat menambah variasi kalimat dalam sebuah tulisan, sehingga membuat tulisan tersebut lebih menarik dibaca.

Thumb UpSource: bing.com

6. Menambah kejelasan kalimat

Dalam beberapa kasus, contoh pasif dapat membantu untuk menambah kejelasan sebuah kalimat. Sebagai contoh, “Pembicaraan akan diadakan pada pukul 10 pagi” lebih jelas daripada “Kita akan mengadakan pembicaraan pada pukul 10 pagi”.

Thumb UpSource: bing.com

7. Menghindari kesan mendominasi

Penggunaan contoh pasif dapat membantu untuk menghindari kesan mendominasi, terutama dalam konteks percakapan sosial. Sebagai contoh, “Maaf, kacamata Anda sudah dibawa oleh teman saya” lebih sopan daripada “Teman saya sudah mengambil kacamata Anda”.

Thumb UpSource: bing.com

Kekurangan dari Contoh Pasif

1. Kurang menonjolkan pelaku

Sebagai contoh, “Buku tersebut sudah dibaca oleh pengarangnya” kurang menonjolkan pengarang dari pada bukunya.

Thumb DownSource: bing.com

2. Kurang bersifat personal

Contoh pasif kurang bersifat personal, sehingga kurang cocok digunakan dalam konteks percakapan informal maupun sosial. Sebagai contoh, “Hari ini saya memasak rendang” lebih personal daripada “Rendang sudah dimasak hari ini”.

Thumb DownSource: bing.com

3. Menimbulkan ambigu

Terkadang, penggunaan contoh pasif dapat menimbulkan ambigu dalam sebuah kalimat. Sebagai contoh, “Pakaian sudah dicuci” dapat menimbulkan ambigu mengenai siapa yang mencuci pakaian tersebut.

Thumb DownSource: bing.com

4. Kurang dinamis

Contoh pasif kurang dinamis dibandingkan dengan contoh aktif, sehingga kurang cocok digunakan dalam konteks yang memerlukan kecepatan atau responsivitas.

Thumb DownSource: bing.com

5. Mengurangi rasa percaya diri

Terlalu sering menggunakan contoh pasif dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang dalam berbicara ataupun menulis, karena kurang menonjolkan pelaku atau subjek dari kalimat tersebut.

Thumb DownSource: bing.com

6. Membosankan

Terlalu sering menggunakan contoh pasif dapat membuat tulisan menjadi membosankan dan monoton, sehingga kurang menarik untuk dibaca.

Thumb DownSource: bing.com

7. Menimbulkan kesan lemah

Terlalu sering menggunakan contoh pasif dapat menimbulkan kesan lemah atau kurang berenergi dalam tulisan atau percakapan.

Thumb DownSource: bing.com

Tabel: Contoh Pasif

Kelebihan
Kekurangan
Menonjolkan objek yang diinginkan
Kurang menonjolkan pelaku
Meminimalkan kesalahan
Kurang bersifat personal
Menekankan hasil daripada pelaku
Menimbulkan ambigu
Menambah kebijakan formal
Kurang dinamis
Menambah variasi kalimat
Mengurangi rasa percaya diri
Menambah kejelasan kalimat
Membosankan
Menghindari kesan mendominasi
Menimbulkan kesan lemah

FAQ: Contoh Pasif

1. Apa itu contoh pasif?

Contoh pasif adalah sebuah kalimat yang memiliki kata kerja bentuk lampau atau bentuk ketiga dari suatu kata kerja, dan subjek kalimatnya bukanlah pelaku dari kata kerja tersebut.

2. Apa kelebihan dari contoh pasif?

Beberapa kelebihan dari contoh pasif antara lain: menonjolkan objek yang diinginkan, meminimalkan kesalahan, menekankan hasil daripada pelaku, menambah kebijakan formal, menambah variasi kalimat, menambah kejelasan kalimat, dan menghindari kesan mendominasi.

3. Apa kekurangan dari contoh pasif?

Beberapa kekurangan dari contoh pasif antara lain: kurang menonjolkan pelaku, kurang bersifat personal, menimbulkan ambigu, kurang dinamis, mengurangi rasa percaya diri, membosankan, dan menimbulkan kesan lemah.

4. Kapan sebaiknya menggunakan contoh pasif?

Contoh pasif sebaiknya digunakan dalam konteks formal, seperti dokumen resmi atau surat lamaran kerja.

5. Apakah contoh pasif selalu baik digunakan?

Tidak. Terlalu sering menggunakan contoh pasif dapat membuat tulisan menjadi membosankan dan kurang dinamis.

6. Mengapa contoh pasif berpengaruh pada kesan yang ditimbulkan dalam sebuah kalimat?

Karena contoh pasif menekankan pada apa yang terjadi (objek atau hasil) daripada siapa yang melakukan tindakan.

7. Apa bedanya contoh pasif dengan contoh aktif?

Contoh pasif menekankan pada objek atau hasil daripada pelaku, sedangkan contoh aktif menekankan pada pelaku.

8. Bagaimana cara mendeteksi contoh pasif dalam sebuah kalimat?

Contoh pasif memiliki kata kerja bentuk lampau atau bentuk ketiga dari suatu kata kerja, dan subjek kalimatnya bukanlah pelaku dari kata kerja tersebut.

9. Bagaimana cara menghindari penggunaan contoh pasif yang berlebihan?

Menggunakan variasi kalimat dan mengganti beberapa kalimat pasif dengan kalimat aktif.

10. Apa contoh kalimat pasif yang baik?

“Pameran seni sudah diselenggarakan”.

11. Kapan sebaiknya menghindari penggunaan contoh pasif?

Sebaiknya menghindari penggunaan contoh pasif dalam konteks percakapan sosial atau tulisan yang membutuhkan kecepatan atau responsivitas.

12. Apa contoh kalimat pasif yang kurang baik?

“Barang sudah diambil oleh orang”.

13. Apa dampak penggunaan contoh pasif yang berlebihan pada penulisan akademik?

Penggunaan contoh pasif yang berlebihan pada penulisan akademik dapat menimbulkan kesan monoton dan membosankan, sehingga kurang menarik untuk dibaca.

Kesimpulan

Setelah membaca penjelasan di atas, sobat Gonel dapat menyimpulkan bahwa contoh pasif memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Sebaiknya, penggunaan contoh pasif harus disesuaikan dengan konteks dan tidak digunakan secara berlebihan.

Jika digunakan dengan tepat, contoh pasif dapat meningkatkan kebijakan formal, menonjolkan objek yang diinginkan, dan menambah variasi kalimat dalam sebuah tulisan. Namun, jika terlalu sering digunakan, contoh pasif dapat membuat tulisan menjadi membosankan, kurang dinamis, dan menurunkan rasa percaya diri dalam berbicara atau menulis.

Disclaimer

Artikel ini bukanlah saran atau rekomendasi untuk penggunaan contoh pasif dalam penulisan atau percakapan sehari-hari. Penggunaan contoh pasif harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan dari tulisan atau percakapan tersebut. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan contoh pasif yang tidak tepat.

Tukang Share Informasi