Contoh DOI dalam Jurnal: Pentingnya Menggunakan DOI dalam Penelitianmu

Dalam pembuatan jurnal ilmiah, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan DOI

Sobat Gonel, pasti kamu sudah tak asing lagi dengan DOI (Digital Object Identifier) dalam pembuatan jurnal ilmiah. DOI adalah sistem dalam penomoran yang unik dan tetap yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mempermanenkan dokumen elektronik seperti artikel jurnal, buku, dan konferensi yang diterbitkan di internet. Banyak lembaga dan penerbit jurnal ilmiah kini sudah mewajibkan penggunaan DOI dalam penulisan artikel jurnal.

DOI memiliki banyak kelebihan dan kekurangan yang perlu kamu ketahui sebelum mulai menggunakan sistem ini dalam penelitianmu. Artikel ini akan membahas secara rinci apa itu DOI, kelebihan dan kekurangan penggunaannya, dan bagaimana membuat DOI dalam artikel jurnalmu.

Kelebihan Penggunaan DOI dalam Penelitian

✅ Memudahkan pengguna untuk menemukan dan mengakses artikel jurnalmu

✅ Meningkatkan kredibilitas artikel jurnalmu

✅ Mempermudah dalam pengaksesan informasi yang berguna dalam penelitian kamu

✅ Mekanisme periklanan melalui DOI dapat membantu meningkatkan impak artikel jurnalmu

✅ Mempermudah dalam mencari dan mereferensikan artikel jurnalmu

✅ Membuat penelitianmu bisa lebih mudah dipertanggungjawabkan

✅ Mempermudah dalam melacak penyebaran, penggunaan, dan dampak dari penelitianmu

Kekurangan Penggunaan DOI dalam Penelitian

❌ Ada biaya untuk mendapatkan DOI

❌ Ada kemungkinan perubahan informasi DOI yang sudah terbentuk

❌ Penggunaan DOI dalam beberapa kasus mungkin tidak diperlukan

❌ Jika DOI dikendalikan oleh penerbit, maka terdapat ketidakpastian pada masa depan akses terhadap artikelmu

❌ Perubahan format dan/atau sistem administrasi dapat memengaruhi penggunaan DOI

❌ Risiko hilang atau terhapusnya informasi DOI dengan waktu

❌ Penggunaan DOI tidak memastikan bahwa karya kamu tidak terduplicat atau tidak plagiarisme

Cara Membuat DOI dalam Artikel Jurnal

Sobat Gonel, sebelum membuat DOI, pastikan untuk memilih penerbit yang kredibel dan telah menggunakan sistem DOI. DOI biasanya dikeluarkan oleh agensi penerbitan lepas atau asosiasi penerbitan. Namun, jika kamu berencana untuk menerbitkan jurnalmu sendiri, kamu bisa meminta keanggotaan pada Crossref, yang merupakan organisasi yang menawarkan layanan menetapkan DOI pada dokumen elektronik.

Setelah memilih penerbit, kamu bisa menentukan format DOI. DOI biasanya terdiri dari awalan 10. dan diikuti oleh serangkaian angka dan tanda baca, seperti doi.org/10.xxxx/xxxxxxx. Angka dan tanda baca ini merupakan kombinasi huruf dan angka unik yang digunakan untuk mengidentifikasi dokumen kamu

Selanjutnya, tawarkan DOI pada setiap artikel jurnalmu, baik dalam format cetak atau online. Penerbit bisa menetapkan DOI pada artikelmu, atau kamu bisa menetapkan sendiri melalui Crossref.

Contoh Penggunaan DOI dalam Jurnal

Nama Jurnal
Judul Artikel
DOI
Journal of Neuroscience
Long-term depression of excitatory synaptic transmission in the rat cerebellar slice
10.1523/JNEUROSCI.13-08-03408.1993
Journal of Social Psychology
Why We Can’t Resist Temptation
10.1080/00224545.2019.1617729
Journal of Political Economy
The Impact of the 2010 Federal Health Reform Law on Employment-Based Health Insurance Premiums
10.1086/684200

Frequently Asked Questions (FAQ) tentang DOI dalam Jurnal

1. Apakah setiap artikel jurnal harus memiliki DOI?

Tidak semua jurnal memerlukan penggunaan DOI, tetapi banyak penerbit dan lembaga yang mewajibkan penggunaan sistem ini pada artikel jurnal mereka.

2. Apakah ada biaya untuk menggunakan DOI?

Ya, ada biaya untuk mendapatkan DOI. Biaya ini biasanya dibebankan pada penerbit jurnal, tetapi biaya ini juga bisa ditanggung oleh penulis atau institusi penulis.

3. Apakah DOI bisa digunakan untuk artikel jurnal dalam format cetak?

Ya, DOI bisa digunakan baik dalam format cetak atau online. Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan DOI pada artikel jurnal format cetak juga mulai meningkat.

4. Apa yang terjadi jika saya salah menulis DOI?

Jika kamu salah menulis DOI, maka tidak akan ada hasil yang ditarik ketika diklik pada link DOI. Pastikan lagi saat menuliskan DOI.

5. Apakah nomor DOI berubah jika artikel jurnal diterbitkan ulang?

Saat artikel jurnal diterbitkan ulang, DOI tetap sama dengan nomor DOI sebelumnya. Namun, jika ada perubahan informasi pada artikel tersebut, perubahan ini akan dimasukkan dalam metadata DOI.

Kamu bisa menghubungi penerbit jurnal untuk memperbaiki link yang rusak atau untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang artikel jurnal.

Kamu bisa menghubungi penerbit jurnal yang menerbitkan artikelmu untuk mendapatkan kembali link DOI yang hilang.

Kesimpulan

Setelah memahami apa itu DOI, kelebihan dan kekurangan penggunaannya, serta cara membuat DOI dalam artikel jurnalmu, kamu pasti bisa memutuskan apakah ingin menggunakan sistem ini dalam penelitianmu atau tidak. Tetapi, penggunaan DOI dapat meningkatkan kredibilitas dan aksesibilitas artikel jurnalmu, sehingga sangat disarankan untuk kamu gunakan dalam penelitianmu.

Jangan lupa untuk memilih penerbit yang kredibel dan telah menggunakan sistem DOI. Selain itu, pastikan juga mencantumkan DOI dalam setiap artikel jurnalmu dan melakukan pengecekan terhadap DOI yang kamu gunakan. Dengan begitu, penelitianmu akan semakin mudah dipertanggungjawabkan dan terdistribusi dengan baik.

Mau tau lebih lanjut tentang DOI?

Kamu bisa mencari artikel jurnal yang membahas tentang DOI atau mencari penerbit jurnal yang telah menggunakan sistem DOI.

Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat Gonel. Semoga artikel ini dapat membantu kamu memahami lebih lanjut tentang penggunaan DOI dalam penelitianmu. Jangan lupa share artikel ini ya!

Disclaimer:

Artikel ini dibuat hanya sebagai referensi dan tidak bertujuan sebagai sumber informasi utama mengenai DOI. Setiap informasi dalam artikel ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat profesional atau medis. Pembaca diharapkan melakukan pengecekan dan verifikasi setiap informasi yang didapatkan berdasarkan kebutuhan individu mereka.

Tukang Share Informasi